Khamis, 19 Disember 2013

untuk anak2....

Dalam sebuah perjalanan seorang ayah dengan puteranya, sebatang pohon kayu nan tinggi ternyata menjadi hal yang menarik untuk mereka teladani. Keduanya pun berhenti di bawah rindangnya pohon tersebut.

“Adakah pelajaran yang boleh kau sampaikan dari sebuah pohon?” lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon di dekatnya.
“Menurutku, pohon boleh jadi tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan udara,” jawab sang anak sambil matanya menanti sebuah kepastian.

“Bagus,” jawab spontan sang ayah. “Tapi, ada hal lain yang menarik untuk kita teladani  dari sebuah pohon,” tambah sang ayah sambil tiba-tiba wajahnya mendongak ke ujung dahan yang paling atas.

“Perhatikan ujung pepohonan yang kamu lihat. Semuanya tegak lurus ke arah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang miring, pohon akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya,”
 jelas sang ayah.“Anakku,” ucap sang ayah sambil tiba-tiba tangan kanannya meraih punggung puteranya. 

 “Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun,
 tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,”

Keadaan tanah kehidupan yang kita pijak saat ini, kadang tidak berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada keadaan tidak seperti yang kita inginkan. Ada tebing nan curam, ada tanjakan yang melelahkan, ada turunan landai yang melenakan, dan ada lubang-lubang yang muncul di luar dugaan.

Pepohonan, seperti yang diucapkan sang ayah kepada puteranya, selalu memposisikan diri pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya kebenaran. Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan, turunan godaan, 
dan lubang jebakan.

“Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, 
tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran.”


1 ulasan:

norhasnizakhalid berkata...

nice sharing, satu perkongsian bermanafaat.. :)

Boleh jenguk mama di sini.. Mamaniza.com

Eco Kid Adventure on Facebook