Rabu, 10 Disember 2008

LOMPATAN BELALANG.


Setiap orang yang berhasrat besar untuk menjadi manusia yang lebih baik perlu merenungkan kata-kata Stuart B. Johnson berikut ini: “Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain, tetapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan KEMAMPUAN diri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini.”

Dalam era persaingan hari ini, bagaimana kita memahami kalimat yang demikian itu? Bukankah kita harus bersaing dengan orang lain, dengan siapa saja yang berusaha mengalahkan kita? Jika demikian cara berfikir kita, maka cerita yang dikirim seorang kawan berikut ini mungkin menarik untuk menjadi bahan renungan.
LOMPATAN SI BELALANG…. .
Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi di antara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi ke sana.

Suatu hari, saat yang dinantikan itu tiba. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar. Belalang itu bertanya kepada anjing, “Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan di sini?”
Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku kerana aku adalah anjing terbaik di desa ini,” jawab anjing dengan sombongnya.
Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda. Dia lalu berkata lagi, “Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menentangmu untuk membuktikan bahawa aku boleh mengalahkanmu. Aku menentangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita.”
“Baik,” jawab si anjing. “Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut.”
Keduanya lalu menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Anjing itu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut. Kesempatan berikutnya adalah si belalang . Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun, ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencuba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.
Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata, “Nah, belalang, apa lagi yang kamu mahu katakan sekarang? Kamu sudah kalah.”
“Belum,” jawab si belalang. “Tentangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukantantangan kedua?”
“Apa pun tentangan itu, aku siap,” tegas si anjing.
Belalang lalu berkata lagi, “Tentangan kedua ini sederhana saja. Kita berlumba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, tapi diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya.”
Anjing kembali yang mencuba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini. Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum.
Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlumbaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan perlumbaan ketiga,” kata si anjing.
“Tidak perlu,” jawab si belalang. “ pada dasarnya pemenang dari setiap perlumbaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan tahab perlumbaannya. Pada saat perlumbaan pertama kamu yang menentukan tahab perlumbaannya dan kamu yang menang. Demikian pula perlumbaan kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang.” “ Hasilnya adalah, kamu dan saya mempunyai potensi dan kemahiran yang berbeda tentang kemenangan. Adalah tidak bijaksana membandingkan potensi kita dengan yang lain. Kemenangan sejati adalah ketika dengan potensi yang kamu miliki, kamu bisa melampaui tahab dirimu sendiri ?”

Moral untuk kita : Dijanjikan merata atas muka bumi ini tiga kelompok manusia.CEMERLANG.MALANG & RUGI. Orang Cemerlang mempastikan HARI INI LEBIH BAIK DARI SEMALAM. Orang Malang HARI INI SAMA DENGAN SEMALAM dan orang yg Rugi HARI INI LEBIH TERUK DARI SEMALAM...semuga hari2 seterusnya pada kita lebih baik dari semalam.....

8 ulasan:

Tirana berkata...

Manusia masing-masing ada keistimewaan dan kekuatan. Yang paling baik di antara kita ialah sesiapa yang tahu dan dapat menggunakan keistimewaan dan kekuatan itu untuk kebaikan dirinya sendiri dan orang lain. Berusaha untuk menjadikan hari ini lebih baik dari semalam dengan mengguna segala keistimewaan dan kekuatan yang dianugerahkan Allah kepada kita.

erisya nor berkata...

kisah yang menarik. perlu kenalpasti apa kekuatan kita sendiri baru boleh menang :)

Unknown berkata...

ulasan saya sama dengan di n3 sdr. yang lepas. "Kenal kekuatan dan kelemahan diri" untuk menjayakan sesuatu.

Tanpa Nama berkata...

Sokong semua comment kat atas, kenali kekuatan diri la tu....

Tapi, kat mana kekuatan saya yerk??....

Unknown berkata...

Puan Tirana : itu macam dah dijanjikan - orang yg hebat pastinya hari ini mesti lebih baik dari semalam - bergerak atas kapasiti sendiri. Membandingkan diri dengan potensi dan kekuatan orang lain adalah kecelakaan diri....orang lain hanya boleh dijadikan mentor aja kut....

Unknown berkata...

Puan Erisya : saya seronok dengan cerita2 macam ni..tapi saya teringat satu bacaan saya yg menyatakan - jangan mimpi untuk naik ke atas tanpa ketahuan akan kekuatan diri sendiri.kekuatan.kelemahan.ancaman diri antara keperluan untuk kita nilaikan.....

Unknown berkata...

tuan mount : itu yang seharusnya berlaku - tindakan kita ( kadang2 tebabas ) membandingkan diri dengan orang lain adalah kecelakaaan yg tidak menguntungkan.....

Unknown berkata...

Puan Aryani : Kekuatan saya pada ' cakap2 saya ' sebab tu saya mengalih komitmen saya kebidang ini......rasanya berbaloi bergerak dengan kekuatan dalaman kita....

Eco Kid Adventure on Facebook